Rabu, 21 Oktober 2009

Otak Kiri dan Kanan Anak Harus Dioptimalkan

Usia dini adalah salah satu fase terpenting dalam pembentukan karakter dan kecerdasan seorang anak. Karena itu, pembelajaran bagi anak usia dini harus lebih dominan diarahkan pada kegiatan bermain yang bermanfaat.

Ini dapat dilakukan dengan, antara lain, perencanaan kegiatan bermain, pengembangan tema, pengembangan pusat kegiatan bermain dan metode pembelajaran dengan pengelolaan kelas berpindah.

Begitu dikatakan Dr Sri Sumarni, pembicara dalam seminar Pembelajaran Berbasis Multi Intelegensi dan Menggambar Tanpa Bakat untuk meningkatkan Kreativitas Guru Anak Usia Dini.

Seminar ini digagas oleh Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini Kecamatan Kemuning dan dipusatkan di Gedung Aula Yayasan Al Furqon Jl. R. Sukamto, Sekip Ujung, Palembang, Rabu (21/10).

“Melalui metode ini, para pendidik dapat merubah cara pikir serta bertindak anak di kelas dengan mengedepankan serta mengoptimalkan kemampuan otak kiri dengan otak kanan,” kata Sri Sumarni.

“Dengan begitu, anak dapat tumbuhkembang dengan harmonis,” katanya lagi.

Ia menerangkan, perencanaan kegiatan bermain dilaksanakan dalam suatu strategi kegiatan bermain yang aktif, kreatif dan menyenangkan bagi anak. Pengembangan tema bertujuan memberikan pengalaman bermakna bagi anak.

Adapun pengembangan pusat bermain dilakukan dengan tiga cara. Yaitu pembelajaran secara langsung oleh anak (learning by doing) dengan melibatkan panca inderanya, kemudian pembelajaran melalui perkembangan anak secara bertahap melalui contoh-contoh (learning by simulating), serta pembelajaran dengan pola percontohan (learning by modelling). Sementara itu, pengelolaan kelas berpindah digunakan untuk memperlancar proses belajar.

“Pengaturan kelas adalah kunci sukses dari program pembelajaran anak usia dini. Untuk itu, kelas harus dibagi ke dalam beberapa sentra tempat anak bermain, belajar, duduk, berbicara, atau berada di dalam kelompoknya,” kata Sri Sumarni, dalam makalahnya, mengutip Carrol (1991:22).

Pembicara lain, Kak Yos, dalam makalahnya “Menggambar Tanpa Bakat” mengatakan bahwa pembekalan kreativitas bila dibarengi dengan pengarahan yang baik, akan mampu menciptakan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif.

“Selama ini, masyarakat masih menilai menggambar itu susah dan perlu bakat khusus,” kata Kak Yos.

Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra menyambut baik seminar ini. Dalam sambutannya yang dibacakan staf ahli pemerintah kota bidang Hukum, Sosial Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Sayuti Hadim, wali kota berharap acara ini dapat lebih memotivasi para pendidik untuk meningkat kualitas anak usia dini sebagai pener
us generasi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
layout made by rindikhoirusiffa - Paper Templates